Get lost in South Korea : Pre-Departure

Hello there! Postingan blog gue kali ini spesial mau share pengalaman gue dalam menjelajahi negara ber-visa pertama gue, yaitu Korea Selatan. Here we go.

Pre-departure :

Tahap awal dalam sebuah perjalanan tentu aja perencanaan. Mau kemana? Naik apa? Tinggal dimana? Kapan berangkat? Bagaimana? Dan lain-lainnya. Jadi, rencanakan dengan baik perjalanan kalian. Pastikan kalian menemukan momen yang tepat (tanggal keberangkatan sesuai dengan keadaan di tempat tujuan yang diharapkan, dan mendapatkan harga tiket yang mumpuni). So far, gue udah merasakan 3 musim di Korea Selatan, yaitu Musim Semi, Musim Panas dan Musim Dingin. Menurut gue masing-masing musim punya kecantikannya tersendiri. Tapi mungkin sedikit saran dari gue, buat kita para orang Indonesia, bisa terlebih dulu nyobain musim Semi dan melihat cantiknya bunga-bunga yang mekar di Korea Selatan pada musim itu. Saat musim semi suhu dan cuacanya juga sangat bersahabat, tidak panas dan tidak terlalu dingin, meskipun terkadang anginnya bikin semriwing. Saat musim semi suhu di Korea Selatan berkisar antara 11 derajat sampai 20 derajat, namun saat malam atau pagi hari bisa turun hingga 6 atau 8 derajat.

  • Tiket pesawat

Untuk mengincar musim semi di Korea Selatan nggak sulit mencari kombinasi tiket yang murah untuk pergi dan pulang. Biasanya gue memesan untuk keberangkatan bulan April atau Mei, karena bunga-bunga di Seoul udah sepenuhnya mekar dan banyak festival musim semi di bulan itu, selain itu juga bulan tersebut belum termasuk peak-season dalam penjualan tiket penerbangan, jadi harganya pun masih standar.

Untuk tiket promo, biasanya budget-traveler atau backpacker kayak gue pasti ngincer AirAsia yang promonya suka kelewatan (dijamannya). Nah, untuk promo diskon besar-besaran AirAsia sendiri biasanya ada 3 kali dalam setahun, yaitu awal tahun (sekitar Maret-April), tengah tahun (sekitar Juni-Agustus), kemudian akhir tahun (sekitar November-Desember). Tiket promo yang worth it menurut gue adalah yang kisaran harganya sekitar 2 juta – 3,8 PP dengan waktu transit di Kuala Lumpur kurang dari 5 jam, dulu pertama kali gue ke Korea Selatan, gue dapet tiket 2,8 juta PP.

Gue juga pernah beli tiket Garuda ke Korea Selatan tahun lalu saat ada online fair. Menurut gue worth it banget untuk dicoba. Gue berhasil dapet harga tiket 6 juta PP untuk penerbangan bulan Mei 2015, waktu itu online fair-nya sekitar 6 bulanan sebelum jadwal terbang. Gue gak terlalu hapal jadwal online fair-nya Garuda dan full-board airline lain, tapi kalian bisa daftar jadi member atau subscribe ke newsletter-nya biar bisa dapet info langsung saat ada promo atau Travel Fair. Oh iya, kalian juga bisa datang ke Garuda Travel Fair yang biasanya diadain 2-3 kali dalam setahun, di awal tahun dan tengah tahun. Itu diskon-nya lumayan banget, atau ke travel fair lainnya kayak yang ada di mall-mall di Jakarta dan daerah lainnya.

Kemudian sedikit gambaran untuk kalian tentang suhu dan cuaca di Korea Selatan, biar bisa membantu perencanaan kalian nanti, suhu saat musim dingin di Korea Selatan itu rendah banget, gue dapet paling dingin adalah minus 12 derajat di Seoul dan paling hangat adalah 3 derajat. Rasanya? Itu badan sakit semua karena dinginnya nusuk dan hidung gak berenti meler dan bibir selalu kering. So prepare yourself really well if you want to go for a winter trip. How about summer? Musim panas di Korea Selatan menurut gue terik banget. Diatas 30 derajat setiap harinya dan mataharinya bener-bener kenceng sinarnya. Siap-siap sunblock atau beli dulu di Seoul sekalian, biar berasa kayak orang lokalnya.


  • Ittinerary


Tempat wisata di Korea Selatan itu banyak banget. Di tengah kota, di pinggiran kota, atau bahkan kalian mau nyobain luar kota-nya versi sana? Semuanya punya tempat wisata masing-masing yang oke banget, terlebih jika kalian datang di musim yang tepat.

Gue pribadi suka dengan city tour di tengah kota dan pinggiran kota-nya Seoul. Karakteristik mereka itu modern dan hi-tech tapi tetep ada unsur tradisionalnya dari ukiran bangunannya, atau bentuk gedungnya, dan menurut gue ini yang bikin unik.

1. Untuk trip di musim semi, kalian bisa lihat cherry blossom di sepanjang jalan sekitar Deoksugung Palace. Ini salah satu bagian city tour favorit gue. Kalian bisa nyobain masuk ke dalam bangunan kerajaan atau istana Korea Selatan jaman dulu, sambil menikmati bunga-bunga warna-warni yang juga banyak mekar di halaman istana. Kalian juga bisa berfoto dengan penjaga istana-nya dan mereka juga ada upacara pergantian penjaga setiap hari sekitar jam 11, dan itu worth-to-see banget, karena pergantiannya lengkap diiringi dengan permainan alat musik tradisional Korea dan semua penjaga serta pengiringnya keluar dari istana dengan pakaian tradisional cantiknya. Untuk melihat upacara ini kalian nggak perlu masuk dan bayar, cukup berdiri di depan gerbangnya aja. Kalian juga bisa meminjam Hanbok (baju tradisional Korea) selama 30 menit untuk dipakai berfoto di sekitar area itu dan lagi-lagi itu gratis. Oke banget kan? Tapi kalau memang kalian mau melihat istana dan bagaimana penampakan dalamnya, kalian cuma perlu beli tiket masuk yang harganya 1000 won (sekitar Rp. 12.000) per-orang. Info tambahan, semua palace atau istana tradisional Korea tutup setiap Senin, jadi pastikan kalian datang di hari yang tepat.

2. Kemudian dari Deoksugung Palace kalian bisa berjalan kaki ke arah Gwanghwamun, tempat berdirinya patung King sejong dan Jenderalnya. Ini salah satu tempat wajib di Seoul yang harus didatangi oleh turis. Saat musim semi di sekitarnya akan banyak bunga berwarna-warni bermekaran, saat musim panas di depan patungnya akan ada air mancur yang menyala tiap beberapa menit sekali, di musim dingin… well, tidak ada yang special saat musim dingin, namun satu hal yang gue suka dari Gwanghwamun adalah langitnya yang selalu terlihat berwarna biru cerah dan awannya yang terlihat seperti permen kapas di musim apapun kalian datang.

3. Di Gwanghwamun juga kalian bisa mengunjungi museum Hangeul (huruf Korea) gratis untuk siapapun dan kapanpun. Pintu masuknya tepat dibelakang patung King Sejong. Di dalam museum itu akan diberitahu asal mulanya huruf Hangeul terbentuk di Korea dan kalian juga bisa melihat sejarah tentang Korea dan berbagai budayanya.


4. Setelah dari Gwanghwamun biasanya gue akan berjalan terus ke arah Selatan, yaitu ke Gyeongbokgung Palace. Tempatnya tepat diseberang belakang patung King Sejong. Gue pribadi sih belum pernah masuk sampai ke dalam istana ini, namun gerbang depannya bagus sekali untuk dijadikan objek foto dan di dalam Gyengbokgung Palace juga disediakan studio foto dan penyewaan Hanbok untuk turis, namun jika ingin mencoba disini kalian harus bayar sekitar 10000 won (Rp.120.000).

5. Dari Gyeongbokgung Palace gue kembali berjalan ke arah patung King Sejong, kemudian menyeberang menuju Cheonggyecheon Stream, yaitu semacam sungai kecil di tengah Seoul. Saat musim panas setiap orang diperbolehkan untuk merasakan sejuknya air sungai dengan duduk dipinggiran dan bermain air bersama, saat musim semi di tengah sungai biasanya diberikan pajangan kertas seperti lampion yang ukurannya sebesar manusia dan dibentuk sesuai tema festival saat itu, saat musim dingin waktu itu gue melihat pohon natal raksasa yang dibekukan dalam es, keren dan kreatif banget pokoknya.

Di Cheonggyecheon Stream ini disediakan sejenis wishing-well, dimana kita bisa melempar koin ke dalam lubang di tengah sungai dan membuat harapan saat koin kita berhasil masuk. Koin yang dilemparkan boleh nominal berapa aja, tapi harus koin dalam mata uang won, jangan logam rupiah ya, soalnya koin dari wishing-well itu nantinya akan disumbangkan pada yayasan yang membutuhkan di Korea. Kalau kalian kebetulan nggak punya koin, di pinggir sungai disediakan mesin penukar uang, kalian tinggal masukan uang kertas yang kalian punya dan mesinnya akan mengeluarkan uang koin sejumlah uang kertasnya. Biasanya tiap gue kesini, gue akan melempar koin 500 won dan berharap untuk bisa kembali ke situ lagi setelahnya (mungkin wishing-well nya beneran berfungsi, karena gue udah berhasil 5 kali bolak-balik ke Korea Selatan, hehehe).

Nah, beberapa tempat diatas itu cuma berjarak sekitar 500 meter dan bisa ditempuh dengan jalan kaki ke masing-masing tempatnya. Lumayan menghemat kan?

6. Kemudian tempat lainnya yang wajib dikunjungi adalah Namsan Tower yang masih berada di tengah kota. Kalau kalian pecinta drama Korea pasti udah sering denger tentang tempat ini. Kalian bisa naik bis untuk langsung sampai ke depan Namsan Tower atau naik kereta gantung dengan tariff 8000 won (sekitar Rp.90000) per-orang untuk bolak-balik dari Namsan Cable Car station.

7. Kemudian bermain ke daerah pinggir kota, kalian bisa nyobain ke Nami Island (ini terkenal karena drama Korea juga). Saat musim semi semua pohonnya menghijau dan banyak bunga warna-warni, nah saat musim dingin penampakan disini jadi beda dan indah banget, semuanya dilapisi salju, putih, dan romantis banget. Biasanya yang kesini datang berpasangan gitu, jadi jangan ngiri ya kalau lihat banyak yang mesra-mesra disana.

8. Nah, daerah di pinggir kota lainnya adalah Petite France, yaitu replika mini-nya Prancis di Korea Selatan. Petite France ini masih satu komplek dengan Nami Island, jadi kalau mau ke 2 tempat ini lebih baik direncanakan dalam waktu yang bersamaan.

9. Lanjut ke bagian pinggiran kota lagi, satu tempat yang wajib didatangi oleh turis adalah Bukchon Hanok Village. Tempat ini sejenis area perumahan tradisional-nya Korea. Isinya adalah rumah-rumah Korea yang bergaya tradisional. Rumah-rumah ini sebenarnya rumah penduduk biasa, namun karena bentuknya yang masih kental dengan gaya rumah tradisional, makanya dijadikan salah satu tempat wisata. Disini kalian bisa berjalan kaki dan menikmati pemandangan super keren di sekitarnya. Rumah-rumah bergaya tradisional dengan beberapa jajanan pinggir jalan dan semua sudutnya fotogenik banget, gue jamin kalian bakal sukses ngabisin memori kamera kalian disini.

10. Kemudian kembali ke tengah kota kalian bisa ke Myeongdong untuk berbelanja. Myeongdong ini sejenis shopping district-nya Korea Selatan. Semua barang dengan semua brand ada disini. Kalian mau brand apa? Sebut aja, semuanya ada disini, dari brand paling mahal sampai paling murah. Buat para wanita juga pasti bahagia belanja disini, karena buanyak banget toko kosmetik. Banjir deh pokoknya.

11. Berlanjut ke shopping district lainnya, kalian bisa mampir ke daerah Hongdae, ini merupakan shopping district-nya ala mahasiswa. Jadi udah ada gambaran lah ya kira-kira kayak gimana. Disini juga banyak nightclub dan ada Trick Eye Museum 3D yang isinya adalah lukisan-lukisan kreatif yang bisa dijadikan sebagai tempat foto unik. Biaya masuknya itu sekitar 8000 won (Rp.96000).

12. Kemudian ada juga shopping district yang buka 24 jam di Seoul, yaitu di Dongdaemun. Beneran 24 jam! Tapi disini lebih dikenal untuk food-shopping. Kalian bisa jajan makanan apa aja disini. Kalau mau nyobain makan-makan snack ala Korea atau jajan-jajan malam bisa ke Dongdaemun ini, tapi hati-hati ya, nanti kalap dan pulang-pulang timbangan naik, hehe.

13. Nah shopping district lain yang biasa gue datengin adalah di area Ewha Women University. Nah disini isinya baju, sepatu, dan asesori lainnya yang dijual dengan harga miring. Kalian juga bisa beli oleh-oleh khas Korea disini. Dijamin harganya paling murah. Terus kalau emang kalian biasa ‘nawar’ harga nih, bisa juga coba ‘nawar’ disini. Gue pernah dapet sepatu hasil ‘nawar’ dari harga 40000 won (sekitar Rp.460,000) jadi cuma 25000 won (sekitar Rp290,000) dan winter coat dari 35000 won (sekitar Rp.405,000) jadi 25000 won. Keren lah pokoknya!

14. Satu lagi shopping district yang terkenal karena toko-tokonya yang unik adalah daerah Garosu-gil. Biasanya disini gue masuk ke random shop yang keliatannya lucu dekornya, terus numpang foto-foto aja, hehe. Tapi serius loh toko-toko di area ini lucu-lucu banget, interior dan barang jualannya unik semua. Nah di Garosu-gil ini juga tempatnya Line Store & Shop. Isinya? Semua pernak pernik dengan karakter Line (Brown, Cony, James, Moon, Sally, Leonard). Gemesin dan fotogenic banget isinya! Pernak-perniknya sejenis boneka, tumblr, tas, dompet, kaos, terus juga ada kafe-nya yang jual minuman dan kue bertema Line. Untuk pernak-perniknya harganya kisaran 8000 won sampai puluhan ribu won, dan untuk kafe-nya harga minuman dan kue-nya sekitar 10000 won (sekitar Rp. 115,000) ke atas.

15. Tempat belanja terakhirrr… Lotte Mart di Seoul Station! Kalau kalian mau beli oleh-oleh berupa makanan khas Korea (coklat, teh ginseng, keripik, anything), disini dijamin harganya paling muraaaaah! Ini tuh sejenis Carrefour atau supermarket khas di Indonesia lah pokoknya. Ada juga brand kosmetiknya kayak Etude, Nature Republic dan lain-lainnya yang harganya juga miring. Jadi kalau mau hemat biaya buat beli oleh-oleh wajib mampir kesini.

16. Kemudian tempat lainnya yang mungkin bisa kalian kunjungi di tengah kota adalah Gangnam. Buat kalian yang penggemar KPOP atau boyband dan girlband-nya Korea Selatan, disini kalian bisa ‘numpang lewat’ di depan tempat mereka latihan atau bahasa lainnya kantor manajemen-nya mereka. Kalau kalian beruntung mungkin kalian bisa berpapasan secara gak sengaja (langsung ngarep deh!). Terus juga bukan manajemen artsinya aja, beberapa dari artis Korea juga ada yang sengaja buka kafe di sekitar sini, dengan harapan biar fansnya gampang untuk kongkow-kongkow asik di kafe atau resto-nya. Di Korea Selatan ini bisa dibilang jumlah kafe-nya paling buanyak dan tiap kafe punya ciri khas masing-masing entah dari segi tempat, makanan atau interiornya. Jadi buat para pecinta kopi dan kafe disini kalian bakal puasssss banget mengexplore kopi khas Korea Selatan.

Nah, di Gangnam juga termasuk sebagai tempat perbelanjaan elit-nya Korea, brand kayak MCM, Givenchy, Louis Vuitton dan sebagainya, mereka punya tokonya masing-masing di sepanjang jalan di Gangnam.

17. Berikutnya untuk yang Muslim, kalian bisa mampir ke daerah Itaewon dan nyobain sholat di masjid terbesar di Seoul. Di sekitarnya kalian juga bisa nyobain makanan-makanan asing yang emang jadi ciri khasnya Itaewon sebagai daerah internasional. Gue pernah makan Kebab yang gede banget ukurannya seharga 8000 won (sekitar Rp.90000), dan itu enak banget dan dijamin halal. Kafe dan resto yang ada disini juga konsepnya unik semuanya. Buat kalian yang suka nonton Runningman, nah mereka sering banget tuh ambil salah satu kafe atau resto disini buat syuting, karena dekornya lucu dan makanannya enak-enak. Tapi, beberapa restoran disini kadang menjebak harganya, bisa jadi mahal banget, ya balik lagi sih ke konsepnya daerah Itaewon sebagai daerah internasional, jadi jangan cari makanan Korea disini ya.

18. Satu tempat khas Korea Selatan lainnya yang banyak dikunjungi turis adalah Hangang Park atau Sungai Han. Di beberapa waktu tertentu saat musim semi, di Hangang Park atau Sungai Han disediakan penampilan air mancur warna-warni di sepanjang jembatannya saat malam hari. Gue lupa sih jadwalnya kapan aja, mungkin untuk lebih jelasnya bisa cek di website-nya Visit Korea.

19. Terus kalau kalian sekiranya mau nyobain theme park-nya Seoul, kalian bisa main ke Lotte World. Ini sejenis Dufan tapi indoor. Mainannya seru tapi kurang greget karena indoor kali ya. Mungkin pas buat main kalau winter, jadi nggak kedinginan pas antri, haha. Tapi so far keren kok mainannya. Disini banyak mengandalkan 4D dan 3D jadi nggak se-ekstrim biasanya. Buat yang mau adu adrenalin kayaknya kurang cocok kesini. Tapi festivalnya keren-keren banget. Kemarin gue kesini pas ada Mask Festival dan mereka mendatangkan sirkus khusus dari Italy, gue akuin keren banget show-nya dari awal sampai abis. Harga tiket masuknya lumayan bikin sebel karena kemahalan (lebih mahal dari USS dan USJ) yaitu 96000 won (sekitar Rp. 1,100,000) per-orang, ada jens tiket yang lebih murah tapi kalian nggak bisa naik wahana-nya, cuma sekedar masuk dan jalan-jalan aja di dalam.

20. Nah, kemudian terakhir, berhubung gue anaknya ngefans banget sama drama musikal dan sejenisnya, gue juga nyempetin nonton musikal di Seoul. Biasanya harga tiket disana lebih murah dibanding di Indonesia. Tiket paling mahal, yaitu VVIP, dijual dengan harga 120000 won (sekitar Rp. 1,400,000), gue biasanya beli yang VIP dengan harga 100000 won (sekitar Rp. 1,200,000). Teaternya oke banget, sound effect-nya mantap, dan dekorasi panggungnya bukan main kerennya. Beberapa studio teater yang pernah gue kunjungi adalah Seongnam Art House di pinggir kota Seoul dan Sejong Cultural Art Theater di tengah kota sekitar daerah Gwanghwamun. Untuk pemesanan tiket drama musikal biasanya gue beli di website ticketing khusus Korea, yaitu Interpark. Tenang, mereka website berbahasa Inggris kok dan belinya pakai credit card, simple banget pemesanannya, tinggal print voucher tiket dan ditukar di venue show-nya.


  • Visa

Kesiapan lain sebelum berangkat ke Korea Selatan adalah tentu aja Visa. Pembuatan visa Korea Selatan saat ini tidak se-sulit dulu. Justru cenderung lebih dipermudah dari sebelumnya. Ya meskipun dokumen yang harus dilengkapi tetap banyak, namun persentase keberhasilannya lebih besar (berdasarkan info dari teman-teman sesama traveler).

Untuk kelengkapan dokumennya kalian bisa langsung lihat di website kedubes Korea Selatan. So far, gue 5 kali apply visa (4 kali sebagai mahasiswa, 1 kali sebagai karyawan) nggak ada yang dipersulit dan gue selalu apply visa sendiri, tanpa embel-embel travel atau tour agent. Kalau banyak orang yang bilang apply visa memerlukan uang puluhan juta di tabungan, itu sih nggak bener. Selama ini gue pakai rumus tertentu untuk tabungan gue sebelum apply visa, rumusnya adalah :

Jumlah hari traveling x Rp. 1,500,000

Nah, segitu deh kira-kira jumlah tabungan minimal yang harus ada di rekening saat apply visa. Nggak sampe puluhan juta kan? Satu lagi, nggak harus kalian udah ngoleksi stempel bejibun di paspor supaya bisa lolos buat visa, karena temen gue yang berangkat bareng ke Korea Selatan pun baru punya 1 stempel Singapura di paspornya. Asal dokumen yang dibutuhkan lengkap dan track record kita bagus, nggak masalah kok. As long as you make sure that you will come back to Indonesia, everything will be okay.

Oh iya, biaya pembuatan visa Korea Selatan sekarang udah lumayan mahal juga, so make sure you bring enough cash, because their payment type is cash-only. Untuk single entry biayanya Rp. 490,000 (seinget gue), untuk biaya lengkapnya mohon cek ricek di website kedubesnya.

Untuk list dokumen lengkap yang kalian perlukan bisa langsung cek di website kedubes Korea Selatan. Proses pembuatannya makan waktu paling lama seminggu sejak kalian menyerahkan dokumen. Proses penyerahan dokumen dan pengambilannya boleh diwakilkan asal smua dokumen lengkap.

  • Akomodasi

Untuk penginapan gue selalu mengambil tempat di daerah Hongdae, kenapa? Karena gue gak perlu ribet transfer kereta dari Incheon Int’l Airport, dan juga Hongdae merupakan tempat yang paling gampang buat kemana-mana. Pas banget di tengah kota. Kalau kalian takut ribet bawa-bawa koper naik kereta, kalian juga bisa naik Airport Bus dari Incheon dan langsung turun di halte bis di Hongdae, biayanya 10000 won (sekitar Rp. 115,000), begitu juga sebaliknya, kalau kalian mau ke airport dari Hongdae.

Gue kalau pesan penginapan di Korea Selatan nggak pernah melalui website seperti booking.com, agoda dan sejenisnya, gue lebih suka pesan langsung di website penginapannya atau via email, karena biasanya lebih murah begitu, maklum budget-traveler, hehe. Penginapan apa aja yang gue gunakan? Well, biasanya gue nginep di Kimchee Guesthouse Hongdae atau Sinchon. Rate kamar disitu menurut gue paling rendah dibanding penginapan lain dan tempatnya oke, bersih, stafnya ramah banget, dan dekat dari stasiun dan restoran serta convenient store kayak Seven Eleven dan sebagainya. Menginap di Kimchee Guesthouse ini tarifnya berkisar dari 15000 won per-orang (sekitar Rp.175,000) sampai 50000 won per-orang (sekitar Rp. 575,000). Kamar yang paling murah adalah tentu aja Mixed Dormitory, kemudian Female/Male Dormitory (6 org, 4 org), Twin Bedroom (private), dan Single Room (private). Untuk yang private room disediakan kamar mandi di masing-masing kamar, sedangkan dormitory pakai shared bathroom, tapi walaupun shared bathroom, kebersihannya terjaga banget. Makanya gue selalu balik ke Kimchee Guesthouse tiap ke Korea Selatan.

Terus opsi penginapan lain adalah semi-apartment, di Hongdae Guesthouse. Gue kena biaya 30000 won (sekitar Rp.345,000) per-orang per-malam untuk kamar diisi 2 orang. Murah banget? Iya! Well, gue memanfaatkan bukunya kak Claudia Kaunang buat dapet diskon disitu. Jadi tahun lalu kak CK bilang, kita bisa dapat diskon 5-10% kalau bilang kita pembaca bukunya dia, iseng gue coba deh pesan via email ke Hongdae Guesthouse dan menyebutkan kata-kata sakti dari kak CK, dan bener loh gue dapet diskon hampir 15% untuk kamar semi-apartment yang isinya udah lengkap banget. Kamar mandi dalam, TV pribadi dengan saluran internasional, dapur mini lengkap dengan kulkas, kompor dan dispenser, lalu setiap pagi kita disediakan roti dan jus yang ditaro di kamar kita langsung. Sumpah servisnya oke banget! Terus yang lebih oke lagi adalah tempatnya pas banget disebelah stasiun Hongdae. Jadi kalian kalau udah lelah abis jalan-jalan keliling Seoul dan pengen langsung rebahan, cocok banget nginep disini.


I guess that is all from me for Pre-Departure preparation to go to South Korea. The next one I might talk about the trip itself. Or you can suggest me what kind of info I should share. 

Any more specific inquiry you need, kindly ask thru my email. 

Have a nice trip, you guys! And enjoy South Korea :)

Comments