KNOT IN THE NOTE : LESSON #4

Awal selalu memiliki akhir, seperti pembukaan yang memiliki penutupan, begitu juga dengan pertemuan, pasti akan ada perpisahan pada akhirnya. Lalu sebenarnya untuk apa selama ini kita berusaha mengenal orang-orang asing itu? Beramah-tamah dan menjalin hubungan baik (mungkin juga buruk) kalau pada akhirnya nanti toh kita nggak akan bertemu lagi, nggak akan saling berhubungan lagi, atau malah akan kembali menjadi dua orang asing yang saling nggak mengenal. Hal-hal seperti itu yang tadinya mengisi pikiran gue. Memikirkan kemungkinan-kemungkinan lain yang bisa saja terjadi jika gue tidak mengenal orang-orang asing tersebut. Atau kesemoatan yang bisa gue miliki seandainya tidak mengenal semua orang itu. Namun ternyata, semua pertemuan itu yang menjadi hal utama dalam membentuk suatu cerita baru dalam hidup manusia. Ya, mungkin ada perpisahan pada akhirnya, tapi begitulah cara takdir bekerja. Dibalik sebuah pertemuan dan perpisahan, selalu ada pelajaran dan kenangan yang dapat kita simpan, and here the story goes.

Kalian tau rasanya melepas status sebagai mahasiswa? Atau…. Mendapatkan tambahan huruf secara legal dibelakang nama kalian? Bangga, ya tentu saja. Lega, pasti. Tapi sebenarnya dunia baru saja menunjukkan wujud yang sesungguhnya kepada kalian saat itu, menjalani hidup yang sebenarnya dan mulai menjadi dewasa. Gue nggak pernah memikirkan hal-hal seperti itu sebelumnya. I live my own life as it is and worry about nothing. Lalu gue bertemu mereka, teman-teman seperjuangan yang sama-sama baru saja terlepas dari status mahasiswa dan berusaha mencari status baru sebagai orang dewasa dan memiliki tanggung jawab untuk menghidupi kehidupannya. Ya, sebut saja pengganguran. Kami dipertemukan oleh satu perusahaan multinasional besar yang menjanjikan satu posisi tetap didalamnya. Bersama-sama kami diberikan pelajaran baru mengenai banyak hal yang sebelumnya mungkin tidak pernah kami dapatkan selagi menjabat status sebagai mahasiswa. Kami menjalin hubungan baik, bercengkerama dengan akrab, menciptakan kenangan-kenangan yang baru dan melakukan berbagai aktivitas bersama.

Semua orang dalam kelompok itu berusaha bekerja sebaik mungkin, dan tanpa gue sadari waktu berjalan cepat hingga sampai dimana saatnya mereka mulai mengucapkan perpisahan satu persatu. Beberapa dari mereka memiliki impian lain di bidang yang berbeda dengan alasan-alasan tertentu yang membuat mereka akhirnya meninggalkan perusahaan multinasional tersebut.

Di saat seperti ini pun akhirnya pikiran-pikiran lama itu kembali muncul, tentang pertemuan dan perpisahan. Apa gunanya menjalin hubungan baik yang akhirnya terlupakan? Pentingkah sibuk beramahtamah dengan orang yang nantinya toh akan mengucapkan selamat tinggal juga pada akhirnya? Apa yang gue dapat? Semua ini kembali berputar di dalam pikiran sampai akhirnya gue menemukan satu jawaban tepat. Life lesson. Semuanya merupakan pelajaran hidup. Mengenal mereka, dan menjalin hubungan baik dengan mereka. Ada pelajaran hidup dibalik semua itu. Salah satu diantaranya adalah pelajaran mengenai motivasi diri dan mengenal kemampuan yang ada pada diri sendiri. Gue dihadapkan pada suatu kasus dimana setiap orang harus berani berubah, berpindah tempat, dan meninggalkan zona amannya, bahwa setiap manusia yang hidup di dunia harus memiliki motivasi untuk memperbaiki diri, mengasah kemampuan di lingkungan yang berbeda, mengenal beragam jenis orang, dan belajar mengucapkan selamat tinggal. Juga, untuk menghargai pertemuan sebelum adanya perpisahan. Namun sekarang gue yakin itu bukanlah sesuatu yang sia-sia. Well, begitulah hidup, lolos dalam satu fase dan masuk ke fase berikutnya. Kalian tau? Seperti permainan. Menyelesaikan satu level dan dilanjutkan dengan level berikutnya dan terus begitu hingga permainan itu selesai. So, indeed there are lessons in every meetings, every goodbyes, and simply in everything happens to us. What we need to do is pay attention and learn, then make sure we handle it right.

Comments