"Halo, Siapa Namamu?"

Aku memandangi sebatang coklat di dalam genggaman tanganku dengan perasaan rindu. Rindu akan masa lalu.
****
“Ini punyaku..” secepat kilat aku mengambil sebatang coklat yang ada di counter supermarket itu.
Anak lelaki di hadapanku menatapku dengan heran, seakan-akan aku merupakan makhluk aneh dari planet lain, “Tapi.. itu satu-satunya coklat yang tersisa dan aku yang melihatnya terlebih dulu.”
Aku bergeming sambil terus menggenggam sebatang coklat itu dengan kedua tangan kecilku.
“Dasar aneh!” balas anak lelaki tersebut dan langsung beranjak pergi.
Entah dengan dorongan mana, tiba-tiba aku mengikutinya dan menghadangnya sambil mengulurkan tanganku,”A..aku Fani.”
Anak lelaki itu hanya memandangi ku dengan tatapan heran dan langsung pergi meninggalkanku.
****
Dengan senyum kecil yang tersungging dibibirku, aku membawa sebatang coklat itu menuju kasir.
“Ternyata masih menyukai coklat itu ya?” satu suara tiba-tiba terdengar di belakangku.
Dengan cepat aku menoleh dan menemukan satu sosok lelaki yang.. entahlah, belum ku kenali, sepertinya.
“Tidak ingat denganku?” ucapnya saat melihat tatapan ku yang penuh berisi dengan tanda tanya. “Coklat itu, apakah satu-satunya coklat yang tersisa disini?”
Ucapannya membawaku kembali ke bayangan masa lalu. Dia.. mungkinkah dia anak lelaki itu?
“Kau... apakah..?”
“Hai Fani! Sepertinya acara perkenalan kita waktu itu belum selesai ya?!”
“Sok keren,” ucapku pelan dan langsung membalikkan badan lalu pergi meninggalkannya.
“Hei.. . aku... Fani... maaf,” lelaki itu sukses menghentikan langkahku. “Bagaimana kalau kita melupakan masa lalu dan mengulang semuanya dari awal?”
Aku bergeming terdiam dan hanya menatapnya dengan tatapan sinis.
“Halo, aku Rio... boleh berkenalan? Siapa namamu?” dia bertanya sambil mengulurkan tangannya dan tidak mempedulikan tatapan sinisku.
Satu detik, dua detik, dan detik-detik berikutnya ku lewati dengan hanya menatapnya. Lelaki ini... benar-benar aneh.
“Fani,” akhirnya aku menjawab sambil menyambut uluran tangannya.
“Senang berkenalan denganmu,” balas Rio dengan sebuah senyum lebar tersungging di bibirnya.

Comments