heey bloggers, long time no post ya. okay, kali ini gue mau nge-posting cerpen gue aja deh. well, mungkin sebelumnya emang udh pernah di publish di facebook, tp ngga ada salahnya nge-review lagi kan? soooo, hope you guys like it and don't forget to leave some comments here. enjoy...
A HELLO ENDS WITH A GOODBYE
Gue bertemu dia pertama kali saat bel istirahat berbunyi. Well, mungkin bukan bertemu, gue hanya memandangnya sebentra saat dia keluar dari kelasnya dan saat itu gue tau kalau dia adalah cowok yang selama ini gue cari. My Mr. Right.
****
Sudah setahun lebih sejak pertemuan pertama gue dengan dia. Dan sejak saat itulah gue terus menyukainya. Gue menutup diri dari yang lain. Mungkin lebih tepatnya menutup hati gue. Yang gue rasakan saat itu hanyalah gue harus percaya pada hati kecil gue yang menyuruh gue untuk menunggunya. Harus!
“Kenapa lo nggak bilang aja yang sebenernya sama dia? Udah setahun lebih loh!” salah satu sahabat gue berusaha memberi saran.
“Cinta nggak harus memiliki kan?!” balas gue sendu.
“Lo takut ditolak atau lo nggak serius sama dia?” tanya sahabat gue lagi.
“Bukan dua-duanya,” balas gue yang langsung pergi dari hadapan sahabat gue itu.
Gue masih terus percaya hati kecil gue yang menyuruh gue untuk menunggunya. Mungkin someday dia akan tau perasaan gue, dan gue bisa bersama dengan dia. Tapi...gue nggak tau someday itu kapan. Just hope for the best!
****
Waktu terus berjalan dan gue tau setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Dan saat perpisahan itu sudah tiba, yaitu hari kelulusannya.
Saat itu gue hanya bisa memandanginya di kejauhan. Melihatnya saja sudah merupakan suatu kebahagiaan buat gue. Senyumnya, suaranya, gue akan selalu mengingat saat-saat ini.
“Lo akan tetep nunggu dia? Sampe kapan?” tanya sahabat gue saat gue masih memandangi sosok orang itu.
“Nggak tau...”
“Ya udahlah...gue duluan ya!” balas sahabat gue itu malas dan langsung pergi meninggalkan gue yang masih terus memandangi sosok cowok di seberang jalan yang akan selalu gue tunggu dan gue harapkan membalas perasaan gue.
Namun, tiba-tiba muncul mobil dengan kecepatan tinggi dari arah jalan raya tepat menuju ke sosok yang sedang gue pandangi tersebut. Gue tau sesuatu yang buruk akan terjadi kalau gue nggak memperingatinya. Refleks, gue pun lari menuju ke sosok itu dan mendorongnya menjauh ke tepi jalan, tapi dalam waktu kurang dari sedetik kemudian, gue mendengar suara ban berdecit keras di depan gue dan semua pun tiba-tiba menjadi gelap. Yang bisa gue rasakan saat itu adalah tangan seseorang yang membelai wajah gue lembut sambil berteriak panik. Dari suaranya, gue tau kalau itu adalah my Mr. Right. Apakah gue akan bisa melihatnya lagi? Mungkinkah gue masih punya kesempatan? Gue mencoba membuka kedua mata gue, namun rasanya sangat berat. Tubuh gue pun remuk redam, mungkin ada beberapa tulang gue yang patah. Gue juga mencium bau amis darah segar yang mengalir di bagian belakang kepala gue. Gue harus bisa melihatnya! Harus!
Saat gue membuka mata, terlihatlah sosok seorang cowok yang sudah mengisi hati gue selama satu tahun ini, sosok yang sudah membuat gue menjad gadis yang lebih baik, sosok yang baru saja gue selamatkan dari tabrakan mobil menyeramkan, dan sekarang sosok itu terlihat panik. Dia berteriak meminta pertolongan. Namun semuanya sudah terlambat, gue bahkan nggak bisa merasakan keberadaan tubuh gue lagi saat ini. Semuanya kembali gelap dan gue pun tau kalau ini adalah akhir dari segalanya. Perpisahan gue dengan dia. My Mr.Right.
-the end-
Comments