hey hoo bloggers! back with me! naaah...di postingan sebelumnya kan gw janji bakal lanjutin cerita yg kmaren, so kali ini gw posting lanjutannya bloggers. okay, have a nice reading!
2nd.PROM NIGHT!!!
Esoknya Sid dan Julia selaku perwakilan kelas khusus terpaksa harus datang ke rapat prom night yang sekaligus menjadi acara perpisahan seluruh anak kelas 12. Karena itu, pagi-pagi Sid sudah menjemput Julia dirumahnya untuk berangkat ke Athens.
“Kak Sid!!!!” teriak tasha heboh saat Sid datang ke rumah Julia.
“Hai Ta! Kak Juju-nya mana?” balas sid.
“Lagi dandan tuh di dalam,” jawab Tasha polos.”Kak Sid kok jalan sama Kak Juju sih? Kan Kak Sid pacar Tasha!”
“Iya, hari ini Kak Sid lagi ada urusan sama Kak Juju. Sori ya Ta!” ucap Sid berusaha menghibur Tasha yang manyun.
“Hai Sid!” Julia tiba-tiba nongol.
“Hai Jules! Udah siap? Ayo berangkat!” balas Sid.
“Kak Juju, jangan ngerebut Kak Sid dari aku ya?!!” ancam Tasha.
“Nggak kok Ta, Kak Sid kan punya kamu seorang!” ucap Julia sambil mendelik pada Sid yang cekikikan daritadi.
“Daaah Tasha! Kak Sid pergi dulu ya!” Sid pamit pada anak kecil yang berdiri didepannya itu yang tak lain dan tak bukan adalah adik Julia.
“Lo apain lagi tuh adik gue?” tanya Julia saat motor Sid sudah mulai menembus keramaian jalan.
“Tenang Jules, gue bukan pedofil kok! Kan gue cintanya sama lo doang!” balas Sid ngegombal.
Julia pun hanya bisa tersipu malu dengan wajah memerah di boncengan Sid. Mau nggak mau Sid pun tertawa melihat ekspresi Julia dari spion motornya.
Di depan sebuah rumah kecil yang sederhana berdiri seorang gadis cantik membawa sebuah rantang yang berisi makanan untuk pacarnya tercinta. Dengan perasaan canggung dia mengetuk pintu rumah itu dan nggak lama kemudian muncullah sang empunya rumah dengan wajah tampak segar dengan rambut basah sehabis mandi. Lando.
“Aida? Ngapain pagi-pagi kesini?” Lando kaget melihat Aida sudah ada di depan rumahnya.
“Mmm...aku bawain kamu makanan buat sarapan,” jawab Aida sambil memberikan rantang makanan yang dia bawa.
“Kamu kenapa jadi repot bawain makanan buat aku?” balas Lando dingin. “Ya udah, masuk dulu deh!”
Sesampainya didalam, Aida pun langsung pergi menuju dapur dan menyajikan makanan yang dia bawa untuk Lando.
“Harusnya kamu nggak perlu repot-repot gini?” balas Lando merasa tidak enak.
“Nggak apa-apa kok Lan. Biasa aja. Ya udah, ayo dimakan dong?!” ucap Aida langsung memberikan sepiring penuh nasi dengan makanan yang tadi dia bawa untuk Lando.
Lando pun dengan senang hati memakan makanan itu. Kali ini dia nggak bisa mengingkari kalau sebenarnya dia pun ingin dimanja terus seperti ini oleh Aida.
“Enak nggak?” tanya Aida penasaran.
“Enak banget!” jawab Lando singkat karena mulutnya sedang penuh makanan. “Kamu nggak makan aja sekalian?”
“Nggak ah, tadi aku udah makan sebelum kesini,” tolak Aida terlihat senang karena Lando menyukai makanannya.
“Oh iya, hari ini kita disuruh ke Hilarious, soalnya Sid dan Julia mau ngebahas tentang prom night 3 hari lagi,” Lando berusaha memberikan informasi dengan mulut masih penuh makanan.
Aida pun hanya menanggapi dengan anggukan kecil, tapi sebenarnya dia senang sekali melihat Lando memakan makanannya dengan lahap. Untung tadi aku sempetin bikin makanan buat Lando, batin Aida senang.
Siangnya, Rama, Lando, Cokie, Sid, beserta pasangan masing-masing berkumpul di Hilarious untuk membicarakan tentang prom night yang baru saja menjadi bahan rapat penting bagi anak-anak Athens.
“Jadi Sid, gimana rapatnya?” tanya Rama sambil membantu Lara di meja bar.
“Ya...gitu deh, pada heboh banget milih tema-nya,” jawab Sid.
“Jadi, hasilnya?” tanya Cokie sudah penasaran.
“Well, hampir sama aja kayak prom tahun lalu, yang harus pake formal kostum gitu. Tapi kali ini ada acara spesialnya,” Julia yang menjelaskan kali ini.
“Acara spesial? Apaan?” Lando ikut penasran.
“Kali ini acara prom-nya pake dansa waltz,” jawab Sid malas.
“Dansa waltz????” semuanya berteriak kaget kecuali Sid dan Julia yang memang sudah tau duluan.
“Iya, ngak usah pake teriak-teriak gitu kali! Budek deh gue!” Sid pin ngomel karena semuanya berteriak tepat didepannya.
“Gila deh! Gue sama sekali nggak bisa dansa! Apalagi dansa waltz kayak gini:” Lando protes.
“Iya, parah emang! Gue juga nggak bisa dansa sama sekali!” Julia ikutan memberi komentar.
“Tenang Jules, nanti gue ajarin!” Sid membalas komentar Julia santai.
“Tapi kita boleh bawa pasangan dari luar sekolah kan?” Rama takut Lara nggak bisa ikut.
“Boleh! Tenang aja Ram! Lo nggak akan bengong sendirian tanpa pasangan kok,” jawab Sid yang sudah mengetahui isi pikiran Rama.
“Ya udah Ra, kalau gitu mulai malam ini kita belajar dansa waltz,oke?!” ucap rama pada Lara.
“Hmmm...kayaknya gue nggak akan ikut nih!” Lando tiba-tiba nyeletuk.
“Kenapa?” Sid dan Aida kaget mendengar omongan Lando.
“Gue sama sekali nggak bisa dansa! Waltz yang kayak gimana aja gue nggak tau!” balas Lando.
“Tenang aja, aku bisa ngajarin kamu kok! Ya...walaupun aku juga nggak terlalu bisa, tapi dicoba dulu aja! Gimana?” Aida berusaha membuat Lando bersemangat lagi.
“Terserah kamu deh! Tapi jangan salahin aku kalau nanti aku malah mempermalukan kamu di prom night,” Lando membalas datar.
Aida pun tersenyum senang mendengar jawaban Lando. Ternyata pacarnya itu benar-benar pengertian.
“Nah, kalau gitu ayo kita mulai belajar dansa waltz!” ucap sid kegirangan.
“Dasar aneh!” Cokie mencibir.
“Ayo ikut gue, Jules!” Sid langsung menarik Julia pergi.
“Mau kemana?” tanya Julia bingung.
“Kita belajar waltz! Daaah semua!” jawab Sid cuek dan langsung ngeloyor pergi dari Hilarious dengan Julia.
big day!!!!!
Rama, Lando, Cokie, dan Sid sudah rapi berpakaian formal sesuai dengan tema prom night malam itu. Rama mengenakan kemeja putih panjang dengan setelan rompi hitam yang terlihat sangat keren. Lando memakai kemeja merah yang dibalut dengan jas hitam yang bagiannya lengannya digulung sampai siku, berantakan tapi itulah ciri khas Lando. Cokie malam ini memakai kaos putih standar berbalut jas hitam dan dilengkapi dengan syal hitam yang terlihat keren di lehernya. Terakhir Sid, cowok imut ini memakai kemeja putih lengan panjang dan dibalut dengan rompi abu-abu dilengkapi dengan beberapa pin yang dipasangkan di bagian depan rompinya. Pokoknya penampilan Fantastic 4 malam itu sungguh-sungguh keren dan menawan. Bahkan semua gadis-gadis athens malam itu sampai terkagum-kagum dibuatnya. Tapi mereka terpaksa menahan kekagumannya itu karena keempat kekasih dari Fantastic 4 sudah hadir dengan penampilan yang benar-benar istimewa.
Julia, Aida, Lara, dan Via malam ini datang dibalut dengan gaun-gaun pilihan dari pasangan mereka masing-masing. Lalu ditambah dengan riasan wajah yang benar-benar membuat mereke jauh berbeda dari biasanya.
“Wow...Jules! Lo benar-benar cantik malam ini!” puji Sid sampai tidak berkedip memandang Julia yang tampil menawan malam itu.
“Thanks! Lo juga keren banget, Sid!” balas Julia tersipu.
“Kamu...cantik,”puji Lando merasa canggung.
“Makasih, kamu juga keren,”balas Aida yang nggak kalah canggung.
“Bidadari aja kalah cantik dibanding lo!” puji Cokie mengeluarkan jurus playboy-nya.
“Gombal!” balas Via tersipu malu. “Tapi, makasih ya!”
“You’re such a princess tonight!” Rama memuji Lara dan mencium pipinya.
“Thank’s a lot!” balasLara tersipu malu.
Kemudian tiba-tiba Gozali naik ke panggung dan mengumunkan sesuatu yang membuat Fantastic 4 beserta pacar-pacar mereka kaget setengah mati.
“Baiklah, acara malam ini akan diawali dengan dansa walts yang akan dipersembahkan oleh keempat siswa favorit saya yang sudah banyak memberikan prestasi dan kesan-kesan indah di sekolah ini. Tepuk tanga yang meriah untuk Rama, Sid, Lando dan Cokie!” ucap Gozali yang sukses membuat para Fantastic 4 melongo kaget. “Ayo silakan maju ke tengah ya!”
“Apa-apaan nih?! Gila kali ya!” Cokie kaget.
“Godzilla sial!” Sid ngomel.
“Kita dikerjain!” Lando ikut sewot.
“Tamat deh kita!” Rama pasrah.
“Ayo, Rama, Sid, Lando, dan Cokie dipersilakan maju ke tengah dan membuka acara ini dengan dansa waltz bersama pasangannya masing-masing,” ucap Gozali lagi.
Akhirnya mau nggak mau setelah mencaci maki Gozali dalam hati dan berunding bersama, keempat cowok itu pun terpaksa harus melakukan permintaan dari Gozali.
“Sid, gue nggak yakin bisa,” Julia berbisik cemas saat Sid berhadapannya dengannya dan musik mulai mengalun lembut.
“Santai aja, Jules. Percaya deh sama gue, pasti lo bisa. Jangan liat ke bawah, tapi tatap mata gue dan nikmati aja musiknya,oke?!” Sid mencoba memberikan instruksi pada Julia.
Lalu keempat pasangan itu pun mulai berdansa waltz. Awalnya mereka merasa sangat kaku dan grogi, tapi setelah lama kelamaan menikmati musik yang mengalun lembut, mereka pun jadi terbiasa dan malah mereka berharap agar semuanya tidak segera berakhir.
gimana menurut kalian???? masih kurang bagus ya? atau ada saran apa gitu? kasih komentar yaaaa! I would be so happy! oke, lanjutannya akan segera gue post nanti. see yaaaa bloggers!!! have a great weekend!
2nd.PROM NIGHT!!!
Esoknya Sid dan Julia selaku perwakilan kelas khusus terpaksa harus datang ke rapat prom night yang sekaligus menjadi acara perpisahan seluruh anak kelas 12. Karena itu, pagi-pagi Sid sudah menjemput Julia dirumahnya untuk berangkat ke Athens.
“Kak Sid!!!!” teriak tasha heboh saat Sid datang ke rumah Julia.
“Hai Ta! Kak Juju-nya mana?” balas sid.
“Lagi dandan tuh di dalam,” jawab Tasha polos.”Kak Sid kok jalan sama Kak Juju sih? Kan Kak Sid pacar Tasha!”
“Iya, hari ini Kak Sid lagi ada urusan sama Kak Juju. Sori ya Ta!” ucap Sid berusaha menghibur Tasha yang manyun.
“Hai Sid!” Julia tiba-tiba nongol.
“Hai Jules! Udah siap? Ayo berangkat!” balas Sid.
“Kak Juju, jangan ngerebut Kak Sid dari aku ya?!!” ancam Tasha.
“Nggak kok Ta, Kak Sid kan punya kamu seorang!” ucap Julia sambil mendelik pada Sid yang cekikikan daritadi.
“Daaah Tasha! Kak Sid pergi dulu ya!” Sid pamit pada anak kecil yang berdiri didepannya itu yang tak lain dan tak bukan adalah adik Julia.
“Lo apain lagi tuh adik gue?” tanya Julia saat motor Sid sudah mulai menembus keramaian jalan.
“Tenang Jules, gue bukan pedofil kok! Kan gue cintanya sama lo doang!” balas Sid ngegombal.
Julia pun hanya bisa tersipu malu dengan wajah memerah di boncengan Sid. Mau nggak mau Sid pun tertawa melihat ekspresi Julia dari spion motornya.
Di depan sebuah rumah kecil yang sederhana berdiri seorang gadis cantik membawa sebuah rantang yang berisi makanan untuk pacarnya tercinta. Dengan perasaan canggung dia mengetuk pintu rumah itu dan nggak lama kemudian muncullah sang empunya rumah dengan wajah tampak segar dengan rambut basah sehabis mandi. Lando.
“Aida? Ngapain pagi-pagi kesini?” Lando kaget melihat Aida sudah ada di depan rumahnya.
“Mmm...aku bawain kamu makanan buat sarapan,” jawab Aida sambil memberikan rantang makanan yang dia bawa.
“Kamu kenapa jadi repot bawain makanan buat aku?” balas Lando dingin. “Ya udah, masuk dulu deh!”
Sesampainya didalam, Aida pun langsung pergi menuju dapur dan menyajikan makanan yang dia bawa untuk Lando.
“Harusnya kamu nggak perlu repot-repot gini?” balas Lando merasa tidak enak.
“Nggak apa-apa kok Lan. Biasa aja. Ya udah, ayo dimakan dong?!” ucap Aida langsung memberikan sepiring penuh nasi dengan makanan yang tadi dia bawa untuk Lando.
Lando pun dengan senang hati memakan makanan itu. Kali ini dia nggak bisa mengingkari kalau sebenarnya dia pun ingin dimanja terus seperti ini oleh Aida.
“Enak nggak?” tanya Aida penasaran.
“Enak banget!” jawab Lando singkat karena mulutnya sedang penuh makanan. “Kamu nggak makan aja sekalian?”
“Nggak ah, tadi aku udah makan sebelum kesini,” tolak Aida terlihat senang karena Lando menyukai makanannya.
“Oh iya, hari ini kita disuruh ke Hilarious, soalnya Sid dan Julia mau ngebahas tentang prom night 3 hari lagi,” Lando berusaha memberikan informasi dengan mulut masih penuh makanan.
Aida pun hanya menanggapi dengan anggukan kecil, tapi sebenarnya dia senang sekali melihat Lando memakan makanannya dengan lahap. Untung tadi aku sempetin bikin makanan buat Lando, batin Aida senang.
Siangnya, Rama, Lando, Cokie, Sid, beserta pasangan masing-masing berkumpul di Hilarious untuk membicarakan tentang prom night yang baru saja menjadi bahan rapat penting bagi anak-anak Athens.
“Jadi Sid, gimana rapatnya?” tanya Rama sambil membantu Lara di meja bar.
“Ya...gitu deh, pada heboh banget milih tema-nya,” jawab Sid.
“Jadi, hasilnya?” tanya Cokie sudah penasaran.
“Well, hampir sama aja kayak prom tahun lalu, yang harus pake formal kostum gitu. Tapi kali ini ada acara spesialnya,” Julia yang menjelaskan kali ini.
“Acara spesial? Apaan?” Lando ikut penasran.
“Kali ini acara prom-nya pake dansa waltz,” jawab Sid malas.
“Dansa waltz????” semuanya berteriak kaget kecuali Sid dan Julia yang memang sudah tau duluan.
“Iya, ngak usah pake teriak-teriak gitu kali! Budek deh gue!” Sid pin ngomel karena semuanya berteriak tepat didepannya.
“Gila deh! Gue sama sekali nggak bisa dansa! Apalagi dansa waltz kayak gini:” Lando protes.
“Iya, parah emang! Gue juga nggak bisa dansa sama sekali!” Julia ikutan memberi komentar.
“Tenang Jules, nanti gue ajarin!” Sid membalas komentar Julia santai.
“Tapi kita boleh bawa pasangan dari luar sekolah kan?” Rama takut Lara nggak bisa ikut.
“Boleh! Tenang aja Ram! Lo nggak akan bengong sendirian tanpa pasangan kok,” jawab Sid yang sudah mengetahui isi pikiran Rama.
“Ya udah Ra, kalau gitu mulai malam ini kita belajar dansa waltz,oke?!” ucap rama pada Lara.
“Hmmm...kayaknya gue nggak akan ikut nih!” Lando tiba-tiba nyeletuk.
“Kenapa?” Sid dan Aida kaget mendengar omongan Lando.
“Gue sama sekali nggak bisa dansa! Waltz yang kayak gimana aja gue nggak tau!” balas Lando.
“Tenang aja, aku bisa ngajarin kamu kok! Ya...walaupun aku juga nggak terlalu bisa, tapi dicoba dulu aja! Gimana?” Aida berusaha membuat Lando bersemangat lagi.
“Terserah kamu deh! Tapi jangan salahin aku kalau nanti aku malah mempermalukan kamu di prom night,” Lando membalas datar.
Aida pun tersenyum senang mendengar jawaban Lando. Ternyata pacarnya itu benar-benar pengertian.
“Nah, kalau gitu ayo kita mulai belajar dansa waltz!” ucap sid kegirangan.
“Dasar aneh!” Cokie mencibir.
“Ayo ikut gue, Jules!” Sid langsung menarik Julia pergi.
“Mau kemana?” tanya Julia bingung.
“Kita belajar waltz! Daaah semua!” jawab Sid cuek dan langsung ngeloyor pergi dari Hilarious dengan Julia.
big day!!!!!
Rama, Lando, Cokie, dan Sid sudah rapi berpakaian formal sesuai dengan tema prom night malam itu. Rama mengenakan kemeja putih panjang dengan setelan rompi hitam yang terlihat sangat keren. Lando memakai kemeja merah yang dibalut dengan jas hitam yang bagiannya lengannya digulung sampai siku, berantakan tapi itulah ciri khas Lando. Cokie malam ini memakai kaos putih standar berbalut jas hitam dan dilengkapi dengan syal hitam yang terlihat keren di lehernya. Terakhir Sid, cowok imut ini memakai kemeja putih lengan panjang dan dibalut dengan rompi abu-abu dilengkapi dengan beberapa pin yang dipasangkan di bagian depan rompinya. Pokoknya penampilan Fantastic 4 malam itu sungguh-sungguh keren dan menawan. Bahkan semua gadis-gadis athens malam itu sampai terkagum-kagum dibuatnya. Tapi mereka terpaksa menahan kekagumannya itu karena keempat kekasih dari Fantastic 4 sudah hadir dengan penampilan yang benar-benar istimewa.
Julia, Aida, Lara, dan Via malam ini datang dibalut dengan gaun-gaun pilihan dari pasangan mereka masing-masing. Lalu ditambah dengan riasan wajah yang benar-benar membuat mereke jauh berbeda dari biasanya.
“Wow...Jules! Lo benar-benar cantik malam ini!” puji Sid sampai tidak berkedip memandang Julia yang tampil menawan malam itu.
“Thanks! Lo juga keren banget, Sid!” balas Julia tersipu.
“Kamu...cantik,”puji Lando merasa canggung.
“Makasih, kamu juga keren,”balas Aida yang nggak kalah canggung.
“Bidadari aja kalah cantik dibanding lo!” puji Cokie mengeluarkan jurus playboy-nya.
“Gombal!” balas Via tersipu malu. “Tapi, makasih ya!”
“You’re such a princess tonight!” Rama memuji Lara dan mencium pipinya.
“Thank’s a lot!” balasLara tersipu malu.
Kemudian tiba-tiba Gozali naik ke panggung dan mengumunkan sesuatu yang membuat Fantastic 4 beserta pacar-pacar mereka kaget setengah mati.
“Baiklah, acara malam ini akan diawali dengan dansa walts yang akan dipersembahkan oleh keempat siswa favorit saya yang sudah banyak memberikan prestasi dan kesan-kesan indah di sekolah ini. Tepuk tanga yang meriah untuk Rama, Sid, Lando dan Cokie!” ucap Gozali yang sukses membuat para Fantastic 4 melongo kaget. “Ayo silakan maju ke tengah ya!”
“Apa-apaan nih?! Gila kali ya!” Cokie kaget.
“Godzilla sial!” Sid ngomel.
“Kita dikerjain!” Lando ikut sewot.
“Tamat deh kita!” Rama pasrah.
“Ayo, Rama, Sid, Lando, dan Cokie dipersilakan maju ke tengah dan membuka acara ini dengan dansa waltz bersama pasangannya masing-masing,” ucap Gozali lagi.
Akhirnya mau nggak mau setelah mencaci maki Gozali dalam hati dan berunding bersama, keempat cowok itu pun terpaksa harus melakukan permintaan dari Gozali.
“Sid, gue nggak yakin bisa,” Julia berbisik cemas saat Sid berhadapannya dengannya dan musik mulai mengalun lembut.
“Santai aja, Jules. Percaya deh sama gue, pasti lo bisa. Jangan liat ke bawah, tapi tatap mata gue dan nikmati aja musiknya,oke?!” Sid mencoba memberikan instruksi pada Julia.
Lalu keempat pasangan itu pun mulai berdansa waltz. Awalnya mereka merasa sangat kaku dan grogi, tapi setelah lama kelamaan menikmati musik yang mengalun lembut, mereka pun jadi terbiasa dan malah mereka berharap agar semuanya tidak segera berakhir.
gimana menurut kalian???? masih kurang bagus ya? atau ada saran apa gitu? kasih komentar yaaaa! I would be so happy! oke, lanjutannya akan segera gue post nanti. see yaaaa bloggers!!! have a great weekend!
Comments